infobanjarmasin.com
Lakukan Monitoring Penerapan Aplikasi Srikandi, Dispersip Kalsel Sasar Satuan Kerja Perangkat Daerah
infobanjarmasin.com, BANJARMASIN – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kalimantan Selatan terus berupaya gencar melakukan monitor dan evaluasi (Monev) penerapan aplikasi Srikandi di setiap satuan kerja perangkat daerah lingkup Pemerintah Provinsi.
Hal tersebut dilakukan guna mendukung implementasi Peraturan Presiden Nomor 95 tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), serta amanat Presiden pada Hari Kearsipan ke-50 di 2021, untuk mewujudkan percepatan transformasi digital di bidang kearsipan.
Untuk itu, pihak Dispersip Kalsel pun membagi 5 tim, yang terdiri dari arsiparis dan tenaga Teknologi Informasi Aplikasi Srikandi. Kemudian mereka pun mendatangi sejumlah tempat, yakni Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum, Sekretariat DPRD Kalsel, Dinas Kesehatan, Dinas Perdagangan, dan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah.
“Kemarin saya ikut serta, melakukan monev ke RSJ Sambang Lihum, untuk menjalin silaturahmi juga dalam rangka sinergi berbagai program,” ungkap Kepala Dispersip Kalsel Nurliani Dardie, Kamis (24/11).
Pada kunjungan di RSJ Sambang Lihum. Pihaknya disambut langsung Direktur dan Wakil Direktur Rumah Sakit, serta Kepala Bagian Umum beserta jajaran, hingga pengelola arsip dan pengelola akun Srikandi.
“Walau kita mendapat Penghargaan Penerapan Aplikasi Srikandi dari Arsip Nasional RI yang diterima Gubernur Kalsel, itu tidak membuat kami puas, kami terus lakukan pendampingan agar benar-benar diterapkan dengan baik,” ucap Nurliani.
Di samping itu, Direktur RSJ Sambang Lihum Anna Martiana Afida, menyambut baik monev ini, guna digitalisasi arsip dapat terlaksana optimal di RSJ Sambang Lihum.
“Sehingga kedepan tidak ada lagi arsip kita pakai kertas, kalau ada kendala kita selesaikan segera,” tuturnya.
Hal senada disampaikan Sekretaris Dinas Perdagangan Provinsi Kalsel Diyah Anur Yani, yang menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas pembinaan dan evaluasi yang dilakukan, khususnya terkait penerapan aplikasi Srikandi dan arsip aktif.
“Kami sangat mendukung upaya untuk menerapkan aplikasi Srikandi dan juga ketaatan arsip melalui arsip aktif, karena kami memang belum maksimal melaksanakannya, masih ada ketidaktahuan kami dalam mengoperasikan sistem serta tata cara pengarsipan yang benar,” bebernya.
Ia mengaku monitor ini dapat mendorong untuk lebih aktif memaksimalkan pengelolaan kearsipan.
“Karena juga masih ada beberapa kendala terkait SDM, sarana prasarana,” pungkasnya.
You must be logged in to post a comment Login