Connect with us

infobanjarmasin.com

Minta Pengadilan Profesional, Lekem kalsel Gelar Aksi Simpatik di Pengadilan Tipikor Banjarmasin

Published

on

Aksi unjuk rasa oleh Lekem di Banjarmasin. (Foto: Ilh/infobanjarmasin.com)

infobanjarmasin.com, BANJARMASIN – Ratusan massa yang tergabung dalam Lembaga Kekurukan Masyarakat (Lekem) padati depan kantor Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jalan Pramuka Banjarmasin, Senin (06/06) pagi.

Pantauan di lokasi, puluhan aksi massa itu turut membawa ratusan pucuk bunga, dengan foto Mardani H Maming pada bunga tersebut.

Dilatar belakangi permasalahan dugaan Korupsi pengalihan IUP di Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) Provinsi Kalimantan Selatan, ratusan massa berunjuk rasa membela H Mardani, yang di anggap di diskriminalisasi.

Seperti diketahui, dugaan tindak pidana Korupsi yang menjerat Kepala Dinas ESDM Tanbu, Raden Dwijono Putrohadi Sutopo, belakangan menyeret nama Mardani H Maming.

Koordinator Lekem, Aliansyah mengatakan, bahwa pihaknya hadir disana untuk turut mendukung hukum berlaku dan berkeadilan. Sebab katanya, hukum harus benar-benar berkeadilan.

Koordinator Lekem, Aliansyah.

“Hukum jangan sampai mengorbankan orang yang tidak salah, hukum jangan sampai salah dalam menghancurkan karir orang lain,” tegas Aliansyah dihadapan awak media.

Ia menyebutkan, bahwa dari Lekem tidak membela siapapun dalam pengadilan ini. Namun pihaknya meminta agar pihak pengadilan Tipikor dapat bekerja secara profesional dalam hal tersebut.

“Kami datang kesini damai, kami cinta damai. Karena itu tokoh-tokoh yang ada di Kalimantan sesama becakut maka akan dikuasai oleh Belanda,” katanya.

“Kami membela pengadilan untuk profesional, jangan sampai membela orang yang tidak salah. Jangan sampai di Kalimantan ada mafia-mafia hukum,” tambah Aliansyah.

Dia berharap, kasus yang dipersidangkan dapat memberikan keputusan terhadap keadilan terhadap kasus dugaan korupsi tersangka, yaitu Dwidjono.

“Kami tidak mengintimidasi, tapi kami meminta agar Pengadilan bekerja fungsi dan kewenangannya,” jelasnya.

Saat ditanya awak media soal foto Mardani Maming yang terlampir pada karangan itu. Ia menjawab, bahwa pihaknya merasa simpatik terhadap Mardani yang merasa disudutkan belakang ini.

“Beliau terkesan disudutkan, beliau terkesan, di framing. Seolah-olah jadi penjahat, padahal beliau jadi saksi, jadi saksi itu biasa-biasa saja,” bebernya.

Bahkan kata dia, hal itu juga turut mencuat Mardani menjadi permasalahan, didorong dan dibesarkan-besarkan.

“Tujuan kami membagi bunga, hal itu membuktikan bahwa pak Mardani adalah aset Banua, beliau adalah orang baik. Kami akan selamatkan orang baik di Kalimantan Selatan,” paparnya.

Dengan tegas, ia bersama pihaknya akan tetap melawan mafia-mafia hukum yang ada di Kalimantan.

“Mafia hukum harus kita lawan, tidak ada kriminalisasi,” teriaknya sambil menutup sesi wawancara.

Disamping itu, Kapolresta Banjarmasin, Kombes Pol Sabana Atmojo mengungkap, bahwa hasil pengamanan hari ini berjalan dengan baik. Selain pengamanan pihaknya juga turut menghaturkan arus lalu lintas.

“Untuk personil kami turunkan sebanyak 150 orang dari Polresta Banjarmasin,” ujarnya.

Bahkan Kapolresta juga mengapresiasi para pengunjuk rasa hari ini karena menyampaikan aspirasi mereka berjalan berjalan tertib.

“Kalau hasil pengadilan saya tidak tahu, silahkan tanyakan ke PN. Kalau demo diharapkan masyarakat selalu tenang,” tutup sosok Polisi ramah itu. (Ilh/Rdr)

Share berita ini :
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply