Connect with us

infobanjarmasin.com

Negara Peduli, Densus 88 dan FKPT Kalsel Beri Usaha Ternak ke Orang Tua Teroris di Banjarbaru

Published

on

Suasana usaha ternak orang tua teroris, TA. (Foto: istimewa )

infobanjarmasin.com, BANJARBARU – Kali kedua, Densus 88 Anti Teror bersama dengan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kalsel, melakukan pembinaan terhadap keluarga pelaku terorisme.

Kali ini, pembinaan berlanjut mendatangi keluarga (TA) dari pelaku tindak terorisme yang tinggal di suatu Pondok Pesantren di Kota Banjarbaru.

TA, sendiri merupakan membentuk tim kecil JAD (Jemaah Ansharut Daulah) atau dengan istilah Tim Amaliyah.

Tim ini melakukan aksi penyerangan ke Polsek Daha Selatan, 1 Juni 2020 silam yang menewaskan satu anggota polisi.

TA memberikan uang Rp 500.000  kepada pelaku utama (RA) untuk pembuatan pedang samurai saat melakukan penyerangan di Polsek Daha Selatan.

Pelaku utama AR merupakan simpatisan kelompok negara islam (ISIS). Hal itu diperkuat saat di lokasi ditemukan syal dan kartu identitas ISIS, selembar surat wasiat bertulis tangan serta Al quran kecil yang disimpan dalam tas pinggang pelaku. 

Meyakini negara hadir untuk dirinya dan keluarga, melalui Densus 88 Anti Teror dan FKPT Kalsel. Kali ini, mereka melakukan pembinaan khusus kepada keluarga pelaku tindak terorisme.

Seperti halnya yang dirasakan oleh orang tua TA, IS yang tampaknya hari ini, ia diberikan pembinaan hewan ternak berupa Sapi kepada dirinya, sebagai usaha untuknya kedepan.

Saat ditemui awak media IS menyampaikan, rasa terimakasih dan senang kepada Densus 88 dan FKPT yang sudah peduli memperhatikan dirinya, untuk memberikan pembinaan khusus.

“Alhamdulilah dari kejadian ini, kita bisa mengambil hikmahnya. Dia masih muda, masih mencari jati dirinya dan juga karena salah pergaulan. Dari pihak Densus 88 juga memberikan pemahaman dan pembelajaran terkait paham radikalisme dan terorisme,” ucap IS, Sabtu (12/3/2022).

Ia menyebut, bentuk pembinaan yang diberikan kepadanya berupa usaha ternak  sapi, agar ada pemasukan dan tambahan pekerjaan.

“Semoga, anak yang lain  tidak terlibat dalam jaringan apapun, ikuti aturan yang ditetapkan dari Pemerintah, jangan mengikuti aturan yang menyimpang dari Pancasila dan agama,” harapnya.

Sementara itu, Ketua Yayasan Pondok Pesantren di Banjarbaru, Muliyadi menyampaikan, pihaknya tidak tahu menahu mengenai pelaku teroris yang terlibat dalam jaringan terorisme. 

“Kita sendiripun tidak tahu, awalnya seperti apa. Alhamdulilah nama pondok pesantren yang sempat tercoreng diakibatkan kasus terorisme dalam lambat laun. Akhirnya, nam pondok pesantren kembali aman dan bersih, namun orang tua pelaku teroris tinggal disini dan pelaku juga tinggal di lingkungan pondok pesantren,” ujarnya.

Kata dia, saat Densus 88 melakukan penangkapan terhadap TA di kawasan pondok pesantren, ia menyebut dari pihak aparat dan keluarga pelaku kooperatif, dan tidak ada perlawanan.

“Densus 88 dan FKPT  juga memberikan pembinaan secara rutin setiap bulan, mereka datang dan memfasilitasi keluarga untuk berkomunikasi dengan anaknya melalui panggilan video. Dulu pernah si TA sakit berat, orang tuanya langsung diterbangkan kesana untuk menjenguk anaknya di Jakarta,”paparnya.

Disamping itu, Kabid Pemuda dan Pendidikan FKPT Kalsel, Hafizh Ridha menyampaikan, pada prinsipnya negara hadir ditengah- tengah kita semua, negara tidak meninggalkan kita, tidak seperti berita- berita diluar sana  yang memberitakan negatif.

“Kita tekankan FKPT, BNPT hadir ditengah-tengah masyarakat. Sistem-sistem kami telah menyepakati seperti bantuan kepada keluarga teroris berupa usaha, yang dapat membantu keluarga teroris,” tuturnya.

Menurut Hafizh, pendekatan secara humanis yang terpapar dan menjadikan kembali warga negara yang baik, harus melibatkan semua orang.

“Kita korban semua ini, yuk kita bersama-sama saling bergandengan tangan, dan selalu pintar mencari teman,” katanya.

Lebih lanjut, ia menambahkan, kalau penanggkapan saja, tetapi tidak dirangkul, sama saja itu, jadi harus melakukan pendekatan secara humanis. (Ilh)

Share berita ini :
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply