Connect with us

infobanjarmasin.com

Negara Peduli, Densus 88 dan FKPT Lakukan Pembinaan Terhadap Keluarga Pelaku Terorisme

Published

on

Pembinaan kepada BA, orang tua ND dikediamannya. (Foto: Ilh/infobanjarmasin.com)

infobanjarmasin.com, BANJARMASIN – Densus 88 Anti Teror Kalimantan Selatan (Kalsel) bekerja sama dengan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kalsel, membuat suatu program pembinaan terhadap keluarga pelaku tindak terorisme di Kalsel.

Kali ini, tujuan tertuju salah satu rumah di Jalan Museum Perjuangan RT. 14, Kelurahan Sungai Jingah, Kecamatan Banjarmasin Utara, Kamis (10/03/22) siang.

Pembinaan ini merupakan bentuk kepedulian negara kepada pelaku tindak terorisme, dan juga keluarga pelaku yang turut menjadi korban dalam kejadian tersebut.

Selain itu, melalui Densus 88, bersama pemerintah, membuktikan bahwa negara ikut hadir untuk pelaku. Dibuktikan hari ini, tak hanya soal penangkapan tetapi juga Densus bersama pemerintah ikut peduli kepada pelaku dan keluarga.

Pembinaan ini bertujuan, agar pelaku bisa sadar, dan keluarga pelaku bisa menjalani kehidupan dengan layak.

Dari pembinaan tersebut, bermacam-macam. Ada yang dibina sebagai penjahit, menjadi pengusaha ternak, dan lain-lain, sesuai keinginan dan kemampuan yang dimiliki oleh keluarga pelaku.

Tak hanya itu, disisi lain juga Densus membantu pelaku untuk melakukan Video Call di waktu tertentu kepada keluarga, agar bisa saling mengetahui kabar masing-masing.

Seperti halnya, yang dirasakan oleh orang tua ND (24), yang telah mendapat binaan dari pihak Densus 88 dan FKPT Kalsel.

Diketahui ND, seorang pelaku terorisme yang turut diamankan Densus 88 Anti Teror pada 2020 lalu. ND diamankan karena terlibat sebagai kawanan sindikat terorisme yang terjadi, pasca kejadian di Daha Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalsel.

Orang tua ND, BA mengucapkan rasa terimakasih kepada pihak Densus 88 dan FKPT Kalsel yang sudah membina dirinya, dengan disediakan usaha ternak ikan.

“Alhamdulillah, terimakasih bapak-bapak semua yang sudah perhatian kepada kami, dengan keadaan kami seperti ini. Dengan dibuatkannya kolam ikan ini, semoga kedepannya bisa kita lanjutkan lagi,” ucap BA.

“Sebagai usaha kami, dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sekali lagi kami ucapkan terimakasih,” sambungnya.

Sebelumnya, ND menyebutkan pekerjaan ia hanyalah sebagai pekerja serabutan, yang kerjanya tak menentu.

“Kadang-kadang bertani, dan macam-macam pekerjaan lah. Jadi kalo punya uang seratus ribu, dihemat, dibagi gasan kebutuhan beberapa hari mendatang, sampai dapat pekerjaan lagi,” ujarnya.

Sementara dari pembinaan, ia mengatakan, sang anak mulai tampak menjadi lebih baik lagi.

“Alhamdulillah, dia sudah mulai terbuka,” ungkapnya.

Ia juga menghimbau, kepada orang tua lainnya, agar selalu bisa memperhatikan anak-anaknya.

“Orang tua harus selalu memperhatikan anak-anaknya, harus bisa memilih teman-teman yang bisa membawa ke jalur kebaikan,” tutup BA.

Sementara itu, Muhammad Hafidz Ridha, Kabid Pemuda dan Pendidikan FKPT Kalsel mengatakan, bahwa kali ini pihaknya melakukan pendekatan dengan cara berbeda yang lebih humanis.

“Ini merupakan tanggung jawab kita bersama, semoga dengan kegiatan ini menjadi langkah awal untuk kedepannya,” papar Hafidz.

Menurut Hafidz, dari kegiatan ini agar semua masyarakat tahu, karena tak hanya pada penangkapan, tapi juga pembinaan.

“Sesuai apa kata bapak tadi, tidak ada orang tua yang menginginkan kejadian seperti ini. Agar kita selalu perhatian kepada satu sama lainnya,” tuturnya.

Sebelumnya Hafiz menyebutkan, dari pembinaan ini, ia sudah berkoordinasi kepada keluarga pembinaan, agar bisa bermanfaat untuk keluarganya.

“Kita koordinasi dulu, yang cocoknya apa, agar bisa berkembang. Agar bisa dijalankan, buat mata pencaharian lainnya,” katanya.

Ia menambahkan, kedepannya bisa memaksimalkan kegiatan agar terus berkelanjutan.

“Semoga apa yang kita berikan, bisa kita maksimalkan, sesuai kapasitas dan wewenang kita,” pungkasnya. (Ilh)

Share berita ini :
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply