Connect with us

infobanjarmasin.com

PTM Dikala Pandemi, SMAN 2 Banjarmasin Bikin Terobosan Baru Kantin Online

Published

on

Kantin online SMA Negeri 2 Banjarmasin. (Foto: Ilh/infobanjarmasin.com)

infobanjarmasin.com, BANJARMASIN – Selama Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pekan lalu, kini SMA Negeri Banjarmasin harus menjalani Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dikarenakan siswa dan guru di sekolah tersebut ada yang terkonfirmasi positif.

Sebelum kegiatan PTM dihentikan, pihak Sekolah SMA Negeri 2 Banjarmasin, mengeluarkan inovasi atau terobosan terbaru yaitu kantin online dengan sistem take away.

Yudo Sasongko, Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas, menyampaikan kantin online ini berawal dari pemikiran ia pribadi, yang melihat siswa sulit untuk jajan dikala pandemi ini.

“Kantin online ini merupakan gagasan dan ide pribadi dari saya, dan saya nilai kantin online ini pertama di sekolah-sekolah yang ada di Banjarmasin,” ungkap Yudo kepada infobanjarmasin.com, Jumat (10/02/22).

Kata dia, yang melatar belakangi terbentuknya kantin online ini, dikarenakan kantin sekolah tidak menjual lagi makan ditempat, maka dari itu pihaknya berinovasi membuat kantin online dengan sistem take away.

“Dari pada para siswa belanja keluar ketika jam istirahat, lebih baik kita bikin ini, agar semua siswa cukup berada di kelas saja, tidak perlu keluar lagi cari makanan dan minuman. Selama PTM istirahat di tempat kami ada sebanyak 2 kali,” katanya.

Ia juga menjelaskan, dengan adanya kantin ini membantu siswa juga untuk berwirausaha. Selain itu, untuk cara pembelian siswa cukup pesan ke admin yang sudah ditunjuk.

“Kami bikin grup WhatsApp, nanti admin sudah mencatat para siswa yang mau pesan. Dan di grup itu juga dikirimkan menu makanan dan minuman yang ready di hari besok, nanti direkap oleh admin, dan besok di antar ke siswa yang pesan,” kata Yudo.

Sementara, di sisi lain manfaat dari kantin online ini ia menyebutkan, untuk penjual yang berpartisipasi dalam kantin online ini bisa dari guru, orang tua siswa dan masyarakat umum yang ingin menjualkan makanan atau minumannya.

“Nanti dari hasil penjualan, kita minta 15 persen, 10 persen nya kita berikan kepada admin kelas, kita sambil mengajari siswa untuk berwirausaha,” terang Yudo.

Ia mengharapkan, dengan adanya kegiatan dari ini siswa akan selalu belajar dalam mengelola bisnis dan berwirausaha.

“Kedepannya apabila ada event, kami siap sediakan fasilitas, bantu modal untuk mereka belajar,” pungkasnya. (Ilh)

Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply